Search

Longitudinal distance Blog

Single Life

Being 30 next year, maybe for some others is the age that you are mature enough to settle down our life. So, if we’re single, people around you are worried if you’re not married. Especially for Asian culture. Even though you’re not worried at all, but because people around you, bothering you, you get little annoying.
In my case, I’m still single and a lot of my friends are married and will get married this year. I’m happy for all of them, but it’s not making me to rush getting married to. Yes, I had a bad relationship from my past, but that’s doesn’t mean, I don’t believe in marriage. For me, marriage is something big decision in my life. So if I want to get married, I have to think carefully.
Hopefully, someday I will find the right person and ready to settle down at the right time…

“You’re single not because you are not good enough for one, it’s that you’re too good for the wrong one.” –Chris Burkmenn

Jeda

Iseng buka blog ini, uda lama banget gk update tulisan di sini… Kalau liat tulisan terakhir, thn 2012… Uda 3 thn, gk berasa thn sudah berganti, umur jg bertambah, rambut masih hitam.. (loch…?!!!) hahahhahah

Tahun ini mau nyoba aktif nulis,,, Semoga bisaa… Semangkaaa……

 

Test Sifat Asli

Baru nyoba test ini,, just for fun,,, Percaya atau gknya tergantung pribadi masing-masing! 🙂


First off all, siapin pena atau pensil dan kertas, selanjutnya jawab dengan jujur ya…

1. Bentar lagi mau kiamat nih. Kalo kamu bisa nyelametin satu jenis binatang, binatang manakah yang beruntung?

  •  a. Kelinci
  •  b. Domba
  •  c. Rusa 
  •  d. Kuda

2. Kamu lagi maen ke Afrika, eh trus dipaksa bawa binatang pulang buat souvenir. Kamu akan pilih:

  • a. Monyet
  • b. Singa
  • c. Ular
  • d. Jerapah

3. Ceritanya kamu dikutuk sama Tuhan jadi binatang. Kamu milih jadi apa?

  • a. Anjing
  • b. Kucing
  • c. Kuda
  • d. Ular

4. Jika kamu diberi kekuatan untuk memusnahkan suatu spesies,spesies mana yang akanjadikorban?

  • a. Singa
  • b. Ular
  • c. Buaya
  • d. Hiu

5. Suatu hari, kamu nemu binatang yang bisabicara. Kamu berh! Arap binatang itu adalah:

  • a. Domba
  • b. Kuda
  • c. Kelinci
  • d. Burung

6. Kalo kamu ada di pulau terpencil dan cuman bisa punya 1 teman, pilih yg mana:

  • a. Manusia juga
  • b. Babi 
  • c. Sapi
  • d. Burung

7. Andaikan kamu bisa bikin binatang buas jadi jinak, kamu akan pelihara:

  • a. Dinosaurus
  • b. Harimau putih
  • c. Beruang kutub
  • d. Leopard 

8. Kalo kamu bisa jadi binatang selama 5 menit, mau jadi yang mana:

  • a. Singa
  • b. Kucing
  • c. Kuda
  • d. Merpati

Ini dia hasil jawaban kamu:

1. Pada dasarnya kamu tertarik dengan orang yang:

a. KELINCI – orang yang susah ditebak, contoh: keliatannya cuek banget padahal aslinya super perhatian

b. DOMBA – patuh..dan ramah… (bulunya putih ya?? hehehheh)

c. RUSA – elegan dan sopan

d. KUDA – mereka yang tidak terkekang dan bebas

2. Dalam masa pendekatan, cara pendekatan yang paling bisa bikin kamu jatuh hati:

a. MONYET – kreatif, ngga pernah bikin ! kamu bosen

b. SINGA – to the point, langsung nyatain tanpa spik yang bebelit 

c. ULAR – ulur… tarik… ulur lagi… tarik lagi…, layangaaaan kali 

d. JERAPAH – sabar… tapi never give up. 

3. Kesan yang pengen kamu kasih liat ke pacar kamu, bahwa kamu adalah orang yang:

a. ANJING – setia dan bisa dipercaya 

b. KUCING – gaya 

c. KUDA – optimis 

d. ULAR – fleksibel 

4. Situasi yang paling kamu benci, yang bisa jadi masalah dalam hubungan kamu:

a. SINGA – kesombongan pacar kamu dan sikapnya yang sok diktator 

b. ULAR – emosional, moodmood-an, sehingga kamu ngga tau lagi musti gimana buat nyenengin dia 

c. BUAYA – sadis (jangan diartikan secara fisik yah), berhati dingin, trus suka ngejek 

d. HIU – insecure (apa yah bahasa indonya yang pas, ketidakamanan? ketidakstabil an? ketidakpastian?) 

5. Hubungan yang pengen kamu jalanin dengan pacar kamu:

a. DOMBA – walaupun ngga ngomong t! api kalian saling tau isi hati masing2, dengan kata lain kalian tuh communicate by hearts 

b. KUDA – saling terbuka, kebebasan mengungkapkan pendapat, ngga ada rahasia-rahasiaan 

c. KELINCI – hubungan yang bisa bikin kamu selalu merasa nyaman dan saling mencintai 

d. BURUNG – hubungan jangka panjang 

6. Tentang perzinahan:

a. MANUSIA – kamu perduli dengan lingkungan dan moral, jadi kamu nggak akan macem- macem kalo nanti udah nikah (amieenn). 

b. BABI – walaaahhh!! Kamu nggak bisa nahan godaan nih… 

c. SAPI – sebisa mungkin sih kamu berusaha untuk tidak melakukannya 

d. BURUNG – tidak stabil. Sebenernya kamu bukan orang yang cocok menikah dan membuat sebuah komitmen. 

7. Pernikahan buat kamu:

a. DINOSAURUS – sedikit pesimis, kamu ngerasa sekarang ini udah ngga adatuh yang namanya happy marriage. 

b. HARIMAU PUTIH – buat kamu pernikahan adalah sesuatu yang berharga dan setelah kamu m! arried kamu bakalan ngejaga banget 

c. BERUANG KUTUB – kamu takut akan pernikahan 

d. LEOPARD – kamu pengen banget nikah, tapi sebenernya kamu juga nggayakin betul apa sih pernikahan itu? 

8. Saat ini, kamu menganggap cinta adalah:

a. SINGA – kamu selalu haus akan cinta. Tapi bukan berarti mudah jatuh cinta, tapi selalu ingin dicintai. 

b. KUCING – kamu sedikit egois. Kamu melihat cinta sebagai sesuatu yang mudah didapat dan dibuang kapanpun kamu mau.

c. KUDA – kamu engga mau dikekang oleh hubungan yang terlalu serius.Kamu masih pengen juga “gebet sana gebet sini”

d. MERPATI – cinta buat kamu adalah sebuah komitmen yang dilakukan oleh kedua pihak. 

original link: http://jody15.blogspot.com/2009/01/tes-sifat-asli.html

LIFE



Life is an opportunity, benefit from it.
Life is beauty, admire it.
Life is bliss, taste it.
Life is a dream, realize it.
Life is a challenge, meet it.
Life is a duty, complete it.
Life is a game, play it.
Life is a promise, fulfill it.
Life is sorrow, overcome it.
Life is a song, sing it.
Life is a struggle, accept it.
Life is a tragedy, confront it.
Life is an adventure, dare it.
Life is luck, make it.
Life is too precious, do not destroy it.
Life is life, fight for it.
by: MOther Theresa

MENOLAK PELAMAR KERJA



H : HRD
P : Pelamar Kerja

H : Kamu punya motor atau tidak
P : Tidak pak
H : Tidak Diterima
P : Loh kok tidak diterima??
H : Kam pasti nanti minta bantuan kredit
P : Sebenernya Punya pak, tapi masih di kampung, nanti gampang saya bisa bawa kesini
H : Wah malah gak keterima
P : Loh kok begitu pak??
H : Tempat parkinya sudah gak cukup

H : Kamu betul sudah lulus Sarjana?
P : Sudah pak
H : Tidak Diterima..!! disini cari yang lulusan SMA Lebih bisa diatur dan gajinya murah
P : Sebenernya saya juga masih skripsi pak
H : Malah Tambah Tidak Diterima…
P : Loh bagaimana sih…
H : kamu nanti kalo kerja disini hanya ngetik skripsi, kalo dah lulus pasti cari kerja tempat lain

H : Anakmu banyak atau sedikit?
P : Banyak pak…
H : Kamu Tidak Diterima..!!
P : sebabnya pak?
H : Kerjamu nanti gak konsen cuma mikirin bikin anak teruuuss
P : Lah itu cuma anak adopsi kok pak…
H : Tambah Lagi Gak Diterima…
P : Loh??, Lha?? kok…??
H : Bikin anak aja Males malesan , apalagi Kerja

H : Kamu sudah Tau kerjaanmu belum??
P : Belum Pak
H : kamu tidak diterima
P : sebabnya pak??
H : mau kerja kok gak tau kerjaan apa
P : ooo kalau kerjaan itu sudah tau pak…
H : Tambah lagi Gak Diterima..
P : Loh bagaimana knapa pak…
H : Kamu tuh cuma mo sok pinter

H : kamu bisa main internet??
P : tidak pak
H : kamu tidak diterima
P : sebabnya??
H : perusahaan ini tidak nerima BI (Buta Internet)
P : waaahh…sebenernya ya bisa pak saya internet
H : Tambah gak Diterima
P : loh kok bisa??
H : pasti gak bakal kerja, kebanyakan main internet ngabisin pulsa

H : kamu masih Waras atau tidak??
P : Yaa Waras lah pak masak saya gila???
H : Gak Keterima
P : loh knapa pak???
H : Pasti kamu nanti gak kerasan disini…!!!
P : itu dulu pak… sekarang yaaa udah agak gilaa gitu rasanya…
H : wah malahan Gak DITERIMA….!!
P : Bagainmana sih ini……
H : nanti saya punya saingan gila….

“kapan waktu yang tepat untuk menikah?”

Akhir-akhir ini banyak kenalan saya yang menikah. Kebanyakan dari mereka masih terlihat sangat muda. Malah ada yang lebih muda dari saya. Terkadang saya melihat mereka dengan perasaan takjub, karena di usia semuda itu, sudah bisa mengambil komitmen yang menurutku tidak mudah. Sebuah komitmen yang mengharuskan kita untuk menjadi lebih dewasa, harus bertanggung jawab terhadap suami/istri, dan tidak bisa hanya hura-hura dengan teman-teman.

“kapan waktu yang tepat tiba?” adalah pertanyaan paling penting untuk mengetahui  jawaban batas usia seseorang untuk menikah. Biasanya mereka yang masih merasa ragu menikah akan bertunangan sebelum melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Agar makin mantap menikah, ada 3 pertanyaan yang bisa menentukan apakah Anda sudah siap menikah atau belum. Pertanyaan yang bisa jadi renungan, yakni:

1. Apakah Anda benar-benar yakin dan mampu sepenuhnya secara finansial, emosional, dan fisik?

2. Apakah Anda yakin  bisa lepas dari orangtua dan keluarga?

3. Apakah Anda sudah merasa cocok dengan pasangan?
Perlu Anda sadari, hanya dengan cinta belum cukup untuk meyakinkan diri memutuskan akan sehidup semati dalam pernikahan. Tapi, visi bersama tentang masa depan, minat yang sama, dan keterampilan komunikasi yang baik dapat membantu menempatkan Anda di jalan menuju kemitraan seumur hidup.

3. Apakah Anda benar-benar kenal dengan kepribadian Anda dan pasangan?
Coba bayangkan kehidupan Anda dan pasangan 10 tahun ke depan. Apakah sesuai dengan impian Anda. Cari tahu jawabannya, dengan mengajak pasangan berdiskusi tentang masalah-masalah yang bisa muncul di perkawinan, dan mencari solusinya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda siap untuk menikah?

(copas)

Bagaimana Menuangkan Pikiran ke Dalam Tulisan

Tidak semua orang terlahir sebagai penulis. Sama halnya tidak semua orang berbakat menjadi fisikawan, penyanyi atau astronot. Hanya pada akhirnya kita dituntut mampu menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan.

Saya akan memberi sedikit tips bagaimana memancing agar niat menulis itu muncul. Ini hanya bagian pertama dari beberapa artikel saya yang akan mengulas lebih jauh tentang dunia tulis menulis. Kebetulan juga ada beberapa email yang menanyakan bagaimana menulis popular yang baik, menulis di media massa, dan seterusnya. Semoga tulisan berikut sedikit memberi pencerahan.

Memulai

Semua orang bisa menulis. Itu sudah pasti. Bahkan jenis manusia yang mengaku membenci pelajaran bahasa, khususnya mengarang pun sesungguhnya dapat menulis. Tuliskan saja apa yang ada di pikiran, jadilah sebuah tulisan. Masalahnya adalah, ada orang yang merasa tidak sanggup menuangkan ide dan opininya ke dalam kata-kata tertulis. Ketika ia terpaksa melakukannya karena tugas dari atasan atau dosen atau guru, maka jadilah tulisan yang penuh dengan keterpaksaan.

“Saya tidak bisa menulis secara mengalir. Sulit sekali menuangkan ide ini ke susunan-kata-kata lalu dirangkai jadi kalimat. Padahal ide saya bagus sekali,” ungkap seorang teman tentang fantasi dia yang bisa disulap menjadi cerpen.

Lalu saya pancing, “Coba kamu katakan apa ide ceritamu, saya akan mengetiknya.”

Ia pun bertutur. Jadinya adalah:

Seorang anak perempuan yang sejak kecil tidak mengenal orang tuanya karena terpisahkan oleh bencana alam. Ia tinggal bersama orang tua angkat yang ekonominya sederhana tapi mampu menyekolahkannya. Setelah besar secara tak sengaja di Internet dia menemukan informasi bahwa keluarga aslinya mencarinya. Keluarga itu adalah keluarga pengusaha kaya….dan seterusnya.

Selesai bertutur dan saya ketik, si teman membacanya. “Lho, kok jadinya bagus ya? Kalau saya menulisnya langsung, jadinya tidak begini,” ia terkejut memnaca hasilnya.

“Coba kamu pikirkan ide tadi dan mencoba menuliskannya sendiri,” usul saya.

Dia diam agak lama di depan komputer. Mengetikkan beberapa kata, lalu dihapus. Itu terjadi beberapa kali. Akhirnya dia menyerah,”Ngga bisa! Susah sekali menyusun kalimatnya.”

“Tapi kalau berbicara, kamu bisa menyusunnya dengan lancar?” Saya penasaran.

“Ya, kalau saya bicara, berbeda sekali rasanya. Saya tidak perlu stres memikirkan susunan kata-kata dan kalimat, juga tanda baca, dan sejenisnya,” jawab si teman.

“Begini, bagaimana kalau kamu ungkapkan ide itu dengan berbicara sembari mengetikkan langsung di komputer,” saya berusaha mendorongnya.

Dia diam sesaat. Berkomat-kamit di depan komputer. Lalu mulai mengetikkan kata-kata secara perlahan. Jadilah tulisan seperti ini:

“anak perempuan yang terpisah dari orangtuanya sejak kecil dan tidak mengenal orangtuanya karena bencana alam,tapi setelah dewasa dia menemukan fakta bahwa dia adalah anak angkat sebuah keluarga miskin, padhal dia adalah anak pengusaha kaya. Maka muncul kebingungan apakah dia akan menemui keluarganya itu atau tidak padahal dia sudah terlanjur sayang dengan keluarga angkatnya.”

Biasa

Cukup mengalir, hanya tanda baca sama sekali tidak dihiraukan. Ia membuat kalimat panjang tanpa koma. Teman itu merasa kesulitan dalam memenggal kalimat. Kini saya tahu apa masalahnya. Pemilihan katanya juga kurang bervariasi. Namun sebuah kemajuan bahwa ia sudah mampu menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan.

Kemudian saya mengarahkan agar ia membuat kalimat yang tidak terlalu panjang. Ibaratkan diri kita sebagai seorang pembaca. Pastinya tidak nyaman jika berhadapan dengan kalimat yang terlalu panjang dan padat, tanpa tanda baca pemenggal sama sekali. Itu sama saja dengan mendengar orang berbicara tanpa jeda.

Kemudian saya merekomendasikan dia meniru gaya tulisan dari bacaan yang sudah ada. Misalnya dari berita ringan saja. Saya ingin agar ia mulai menyesuaikan gaya tulisannya dengan bacaan tersebut. Ia mengangguk-angguk paham. Tapi kembali ketika ia harus menuangkan ide ke dalam tulisan, ia mengalami kesulitan.

“Masak saya harus komat-kamit di depan komputer tiap kali mau menulis? Disangka saya gila, deh. Hehehe. Kayaknya saya tipe orang yang butuh sekretaris ya untuk bisa menulis? Jadi saya tinggal bicara saja dan sekretaris itu yang menulisnya, mengeditnya, semuanya deh. Saya terima beres saja,” ia mengatakan dengan setengah bercanda.

Teman saya itu sejak SD selalu juara 1 di kelas. Nilai matematika, fisika, dan kimia selalu di atas 8. Tapi dia benci setengah mati dengan pelajaran bahasa Indonesia, khususnya tugas mengarang esai.

Mungkin memang ada tipe manusia seperti itu. Sulit menuangkan ide ke dalam tulisan. Tak bisa diragukan bahwa setiap manusia punya bakat keahlian masing-masing. Seorang ahli matematika belum tentu bisa menyanyi dengan baik. Seorang penulis belum tentu dapat mengutak-atik mesin. Seorang pencipta lagu belum tentu bisa bermain basket dengan hebat. Kalau ada manusia yang memiliki beberapa bakat sekaligus, bersyukurlah. Misalnya pemain basket andal yang juga ahli matematika dan pandai berbahasa Inggris. Atau perancang busana yang juga bersuara merdu dan pandai main piano.

Hanya saya rasa untuk menulis standar saja tidak dibutuhkan bakat luar biasa. Menulis yang mampu menuangkan isi pikiran kita, enak dibaca, dan sesuai dengan kaidah bahasa baku. Itu saja. Seorang pakar matematika pun akhirnya harus memiliki kemampuan ini. Itu sebabnya dalam tataran pendidikan formal kita mengenal makalah, paper, skripsi, thesis, dan seterusnya. Bidang ilmu pasti pun menuntut kemampuan menulis dengan adanya metodologi ilmiah.

Apa beda antara menulis untuk keperluan ilmiah dan untuk media massa? Nah, hal itu akan saya bahas dalam artikel saya berikutnya.

 

(http://netsains.com/2007/08/bagaimana-menuangkan-pikiran-ke-dalam-tulisan/)

 

I believe my Lord!

I believe my Lord!

No matter what happens to me
No matter the problems that always come
No matter I feel lonely
No matter a lot of people hate me
No matter how I hurt
No matter I’m sick
and
No matter I’m happy

I believe in the Lord Jesus
In the name of God everything will be fine!
^________^

‘…’

1 tahun lebih kita saling mengenal

1 tahun lebih kau isi hariku dengan senyuman

1 tahun lebih kita bersama baik suka dan duka

Namun setelah 1 tahun lebih itu, semuanya sia2

Semua hal itu hilang dan digantikan dengan rasa amarah, benci, sakit hati dan kecewa Meninggalkan luka di hati..

*Karena nila setitik, rusak susu sebelangga!

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑